“Saya Pemuda, Cinta Lingkungan?”
“Saya
Pemuda, Cinta Lingkungan?”
Sebagai pemuda yang masih diberikan hidup,
sudah sepantasnya kita bersyukur sebab sampai pada saat ini kita masih
diberikan kesempatan untuk menghirup udara segar dan melihat langit yang biru
serta cahaya matahari yang masih menyehatkan. Namun, dibalik itu semua kita
juga harus menyadari bahwa alam ini sudah mengalami kerusakan yang sangat
mengkhawatirkan bagi kelangsungan para penghuni bumi ini. Kejadian-kejadian
yang terjadi belakangan ini seperti kekeringan yang panjang, banjir bandang,
hujan asam, tanah longsor, dan lain-lain adalah efek dari pemanasan global
tersebut. Banyak dan sudah sangat besar kerugian yang ditimbulkan dari adanya
pemanasan global ini, terjadi bencana alam dimana-mana, lapisan ozon pun
semakin menipis yang berfungsi melindungi kita dari sinar matahari langsung,
hal ini tentu saja sangat menakutkan karena tanpa lapisan ozon bumi akan
mengalami hal yang mengerikan, seperti kekeringan, manusia terkena penyakit
kulit dan lain-lain. Banyak hal lain yang seharusnya menjadikan kita lebih peka
akan kerusakan alam ini.
Sebagai
mahkluk yang paling mulia diantara segala mahkluk yang hidup dimuka bumi ini
adalah sudah sepantasnya menjadi tanggung jawab kita menjaga, merawat, dan
melestarikan bumi kita ini, manusia adalah mahkluk yang paling bertanggung
jawab atas bencana dan kerusakan yang dialami bumi ini setelah alam. Apakah
perasaan kita tidak tergugah melihat kerusakan-kerusakan yang dialami bumi ini
hingga kita masih saja terus merusak alam kita ini? Menjadi bahan pikiran saat
kita diberikan akal budi untuk menjaga dan melestarikan serta menguasai alam
ini, namun kita sendiri lah yang merusak alam ini.
Sifat tamak dan serakahlah yang menjadi
penyebab utama kenapa kita ingin mengeksploitasi bumi tanpa memikirkan
bagaimana merawatnya. Kita tidak menghargai alam, padahal alam ini adalah
anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita, rumah satu-satunya yang kita ketahui
sampai saat ini, merusak alam sama saja merusak hubungan dengan Tuhan, tidak
menghargai alam sama saja kita tidak menghargai Tuhan sebagai Pencipta kita.
Kepribadian kita juga dapat terlihat saat kita
berhadapan dengan alam, seseorang yang tidak menghargai alam dapat lah kita katakan
dia juga tidak menghargai dirinya sendiri, kebanyakan manusia lupa diri hingga
dia merasa bahwa dia lah yang paling benar, semua yang dilakukannya adalah
benar. Hal ini yang menjadikan bumi kita semakin mengkhawatirkan karena bila
tidak ada penanggulangan yang serius maka bumi ini akan menjadi neraka bagi
kita, karena manusia biasanya menganggap dirinya tahu bahwa itu benar, padahal
itu sudah merusak dan tanpa peduli akan ucapan orang dia terus saja merusak.
Perubahan zaman dan pesatnya perkembangan
teknologi juga merupakan factor-faktor pendorong kerusakan bumi ini, banyak
manusia yang tidak siap dengan teknologi sehingga menyebabkan kerusakan alam,
contohnya adalah melakukan pengeboman di laut untuk mendapatkan ikan, hal ini
tentu saja merusak habitat terumbu karang dan ikan-ikan yang ada disekitarnya
padahal kita tahu bahwa terumbu karang adalah tempat perlindungan, dan tempat
hidup serta mencari makan banyak spesies ikan, bila itu ikut dirusak maka
pastinya akan banyak ikan yang punah.
Manusia berpikir bahwa dia hanya hidup sekali
seringnya menjadi alasan untuk bertindak tanpa bertanggung jawab kepada alam.
Tidak memikirkan efek kedepannya atas apa yang telah ia lakukan kepada alam
ini, memuaskan diri dengan merusak alam dan lingkungan, sungguh sebuah hal yang
menyedihkan saat kita sebagai mahkluk yang paling mulia namun kelakuan kita
tidak menununjukkan kita mulia, kenapa kita menyangkal diri kita dan
merendahkan diri kita dengan tidak peduli terhadap alam? Alam adalah tanggung
jawab bersama, seperti yang tertulis pada Pasal
4
Undang Undang No. 5
Tahun 1990 Tentang : Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya “Konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya merupakan tanggung jawab dan
kewajiban Pemerintah serta masyarakat.”
Dimana
masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama dalam menyelamatkan alam kita ini,
paying hukum sudah diberikan oleh pemerintah, program-program penyelamatan
lingkungan juga sudah banyak dibuat pemerintah, sekarang apakah kita hanya akan
berdiam diri? Alam adalah dirimu sendiri, alam adalah anugerah Tuhan, alam ini
adalah rumahmu, masakan kau tega juga menyakiti bagian dari dirimu?
Coba lah berhenti sejenak dari segala
aktifitasmu, pergilah kepada alam atau buatlah waktumu sendiri untuk merenung
dan renungkanlah, “sebagai manusia apakah
yang sudah kau perbuat terhadap alam ini? Akankah anak cucumu melihat
burung-burung terbang dengan gembira? Akankah anak cucumu masih melihat
kupu-kupu yang sangat indah itu? Akankah
mereka masih menghirup oksigen dengan bebas? Akankah mereka masih merasakan
bumi yang nyaman, ataukah bumi ini menjadi neraka mereka kelak?” Setidaknya
pikirkanlah bahwa kau adalah satu-satunya harapan untuk menyelamatkan bumi ini,
mulailah bertindak dari hal kecil sekalipun, jangan membuang sampah
sembarangan, kurangi pemakaian bahan bakar fosil, beralihlah ke cara hidup
ramah lingkungan.
Jangan pernah merasa malu untuk menyelamatkan
lingkungan ini, sebab alam ini tidak pernah malu untuk menyediakan segala yang
kau butuhkan untuk kelangsungan hidupmu, atau setidaknya bayarlah atas oksigen
yang kau hirup dengan menanam pohon dan merawatnya, bayangkan apabila pepohonan
meminta bayaran atas oksigen yang kau hirup Rp 500,00 saja setiap jam dari
semenjak kau lahir sampai sekarang ini, berapa yang harus kau bayar??
Marilah kita mulai bergerak menyelamatkan alam
kita ini, kita adalah harapan satu-satunya untuk menyelamatkan alam. Jangan
tunggu 1 menit lagi untuk berpikir, mulai sekarang, dari diri kita sendiri,
pedulilah dan rawat serta jaga alam kita, biarlah alam kita ini tetap menjadi
hal yang harus kita cintai sepenuh hati kita, pakai tanganmu , pakai seluruh
tubuhmu dan saat itu kita akan merasakan anugerah yang besar dari alam dan
Tuhan. Alam tidak butuh orang yang berkedudukan tinggi, yang memiliki harta
yang banyak, yang memiliki rupa yang bagus, yang pintar sekali, alam hanya butuh
orang yang mau bertindak dan berbuat!
Komentar
Posting Komentar